Assalamualaikum...
Sebenarnya memang cukup malas nak update cerita bersantai di negara orang ni... bab menaip memang failed, tetapi bila difikirkan... menjadi satu kerugian sekiranya sesuatu yang sudah kita rasai, tidak berkongsi dengan orang lain.
Ini sambungan kisah perjalanan menerjah ke JOGJA - part 1 http://cgumizan.blogspot.com/2013/06/catatan-jogja-yogyakarta-indonesia-part.html . Untuk perjalanan hari kedua akan bermula seawal jam 5.00 pagi. Apalagi bangun pukul 4.00 pagi, mandi, solat subuh bersiap dan terus tunggu di lobby hotel. Tepat jam 5.00 pagi, tour guide datang menjemput kami... trip kami seramai 9 orang pelancong(termasuk aku n wife... yang lain semua mat n minah saleh...) bergerak dalam keheningan awal pagi sambil layan suasana bandar n kampung... kejap sedar, kejap terlelap... akhirnya selama 1 jam perjalanan sampai lah group kami ke Candi Borobudur... semua tiket telah diuruskan, sebelum masuk disediakan welcome drink kepada kami pelancong... disamping itu juga kami boleh mengambil mineral water(FOC)... orang lain ambil sebotol seorang, aku berlebih-lebih botol... diorang x marah pong.
Akhirnya tercapai juga hasrat aku n wife dapat melihat dan merasai secara real sebuah candi yang cukup besar...
CANDI BOROBUDUR
Mahakarya Arsitektur Abad ke-9
Jauh sebelum Angkor Wat berdiri di Kamboja dan katedral-katedral agung ada di Eropa, Candi Borobudur telah berdiri dengan gagah di tanah Jawa. Bangunan yang disebut UNESCO sebagai monumen dan kompleks stupa termegah serta terbesar di dunia ini ramai dikunjungi oleh peziarah pada pertengahan abad ke-9 hingga awal abad ke-11. Umat Buddha yang ingin mendapatkan pencerahan berduyun-duyun datang dari India, Kamboja, Tibet, dan China. Tidak hanya megah dan besar, dinding Candi Borobudur dipenuhi pahatan 2672 panel relief yang jika disusun berjajar akan mencapai panjang 6 km! Hal ini dipuji sebagai ansambel relief Buddha terbesar dan terlengkap di dunia, tak tertandingi dalam nilai seni.
Relief yang terpahat di dinding candi terbagi menjadi 4 kisah utama yakni Karmawibangga, Lalita Wistara, Jataka dan Awadana, serta Gandawyuda. Selain mengisahkan tentang perjalanan hidup Sang Buddha dan ajaran-ajarannya, relief tersebut juga merekam kemajuan masyarakat Jawa pada masa itu. Bukti bahwa nenek moyang Bangsa Indonesia adalah pelaut yang ulung dan tangguh dapat dilihat pada 10 relief kapal yang ada. Salah satu relief kapal dijadikan model dalam membuat replika kapal yang digunakan untuk mengarungi The Cinnamon Route dari Jawa hingga benua Afrika. Saat ini replika kapal yang disebut sebagai Kapal Borobudur itu disimpan di Museum Kapal Samudraraksa.
Berdasarkan prasasti Kayumwungan yang bertanggal 26 Mei 824, Candi Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga antara abad ke-8 hingga abad ke-9, berbarengan dengan Candi Mendut dan Candi Pawon. Proses pembangunan berlangsung selama 75 tahun di bawah kepemimpinan arsitek Gunadarma. Meski belum mengenal komputer dan peralatan canggih lainnya, Gunadarma mampu menerapkan sisteminterlock dalam pembangunan candi. Sebanyak 60.000 meter kubik batu andesit yang berjumlah 2.000.000 balok batu yang diusung dari Sungai Elo dan Progo dipahat dan dirangkai menjadi puzzle raksasa yang menutupi sebuah bukit kecil hingga terbentuk Candi Borobudur.
Setelah melilau dan berposing-posing dikeseluruhan candi selama 2 jam, kami akan dibawa pula melawat ke candi Prambanan... layan...
Prambanan, Candi Hindu Tercantik di Dunia
Candi Prambanan adalah bangunan luar biasa cantik yang dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya, menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini dibangun taman indah.
Ada sebuah legenda yang selalu diceritakan masyarakat Jawa tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama Bandung Bondowoso mencintai Roro Jonggrang. Karena tak mencintai, Jonggrang meminta Bondowoso membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam. Permintaan itu hampir terpenuhi sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 arca kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi.
Selepas selesai, kami dihantar pulang balik ke hotel(SUMMER SEASON BOUTIQUE HOTEL). Setelah lunch, kami kembali berjalan-jalan di sekitar jalan malioboro. Kali ini kami meronda lagi dengan menaiki becak melawat dan bergambar ke beberapa tempat menarik iaitu muzium, alun-alun kidul, taman sari, suhardi batik, toko wayang kulit dan beberapa tempat lagi. Kali ini puashati meronda selama 3 jam dengan kadar bayaran sebanyak Rp50K. Sebelum balik ke hotel, kami sempat berkunjung ke pasar beringharjo. Sebelah malam, malas nak keluar, layan cerita kat bilik aje....
bersambung dilain siaran.... tunggu part 3.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan